Sumber: strands.com |
“Tasnya lucu.
Beli di mana?” tanya seorang teman.
“Di Zalora,”
jawab saya sambil nyengir.
“Jamnya keren.
Beli di mana?” tanya teman yang lain lagi.
“Thanks. Belinya
di Lazada,” jawab saya.
“Eh, kita kasih
kado apa buat baby-nya Toni?” tanya sahabat saya.
“Kasur dan bantal
angin, yuk. Bisa buat camping tuh. Kemarin gue lihat ada yang
warnanya pink di Blibli,” usul saya.
“Boleh!”
Ya, saya mulai jadi
pemerhati website e-commerce—kalau nggak mau dibilang
window-shopper. Saya pun sempat ketagihan belanja online. Ternyata,
bukan saya saja.
Teman saya di Path
berulang kali “curhat” keranjingan belanja online. Padahal, dia
laki-laki.
Ini lain cerita,
dari teman saya. “Teman gue ya, padahal laki-laki, hobi banget
belanja. Sampai-sampai di CV, dia nulis kalau hobinya itu online
shopping! Dan memang dia gila banget belanja online. Yang dia beli
itu macem-macem, tapi kebanyakan ya pernak-pernik yang lucu buat
hiasan meja kerjanya!”
Saya sendiri pada
dasarnya nggak demen belanja—kecuali belanja komik dan makanan.
Yah, begitulah—bisa dibilang saya ini adalah konsumen yang paling
sulit digoda oleh aneka promo dan diskon. Jadi, ketika suatu toko
atau website e-commerce bisa bikin saya ketagihan belanja di tempat
mereka, berarti toko atau situs e-commerce itu pasti oke banget. Dan
itu berarti banyak orang sudah dan akan jadi pelanggan di sana.
Halah, gaya bener yak! :p
Yah, bebaslah ya.
Siapapun boleh gila belanja. Tapi untuk belanja online, kita harus
paham soal celah keamanannya. Supaya belanja tetap aman, ada beberapa
tips yang harus dipatuhi:
- Setiap kali akan melakukan transaksi, bukalah halaman browser yang baru. Ketik alamat website dengan benar dan lengkap.
- Pastikan toko atau website e-commerce yang Anda kunjungi dapat dipercaya dan punya reputasi yang bagus.
- Ketika akan bertransaksi, cek dan yakinkan diri Anda bahwa halaman website yang Anda terbuka aman. Ciri alamat website yang aman diawali dengan “https”.
- Jangan menyimpan informasi sensitif di dalam komputer atau e-mail. Jangan bocorkan pula password atau kode financial seperti PIN dan CVV, kepada orang lain.
- Hindari melakukan transaksi menggunakan jaringan Wi-Fi, kecuali jika Anda yakin bahwa informasi yang dikirimkan melalui jaringan itu akan dienkripsi.
- Jangan gunakan komputer umum, seperti komputer di warnet, saat melakukan transaksi online. Dan, jangan tinggalkan komputer ketika transaksi masih berlangsung.
- Setelah transaksi selesai, simpan bukti transaksi dan pembayaran dengan baik. Jangan lupa, segera hapus history dalam browser yang Anda gunakan.
- Install dan update antivirus, antispyware, dan firewall secara berkala untuk mencegah serangan malware ke dalam komputer Anda.
- Waspada dan berhati-hatilah terhadap berbagai penipuan di Internet. Jangan percaya dengan e-mail yang disertai link URL ke sebuah website yang mencurigakan. Dan ingat, website e-commerce yang resmi tidak akan meminta password Anda.
- Jika Anda menerima e-mail dari website penyelenggara e-commerce, pastikan alamatnya benar dan terpercaya.
Jadi, website
e-commerce apa yang jadi favorit kamu? :))
Sekarang
pertempuran bisnis e-commerce makin seru. Selain 3 nama yang sudah
saya sebut di atas, masih ada banyak nama lainnya. Sebut saja,
Shopify, Berrybenka, juga Groupon. Nah lho!
Kalau saya sih,
punya 4 standar penilaian: koleksi barangnya banyak dan bagus,
harganya terjangkau, suka kasih voucher, serta pelayanannya cepat dan
baik. :D
1 comment:
nice info , thanks dah share
Post a Comment