Suasana jalan di Chiang Mai. |
Chiang
Mai, menurut saya, cukup menarik. Tenang, terletak di dataran tinggi
di utara Thailand. Seharusnya, cuaca di sana sejuk atau dingin
sekali. Tetapi, entah saya lagi apes atau justru beruntung, ketika
saya di sana, cuacanya malah panas mencorong. Padahal, salah satu
niat saya ke sana untuk ngademin hati dan kepala. :))
“Tumben
nih, biasanya cuaca di Chiang Mai hari gini sangat dingin,” kata
pemilik guest house tempat kami menginap, dalam bahasa
Inggris.
Berhubung
niat utama kami menyaksikan Loi Krathong kandas, kami hanya sedikit
berkeliling di sekitar kota. Di hari pertama, kami mengunjungi Doi
Pui Mong Hill Tribe Village dan Wat Phra That Doi Suthep.
Transportasi
di Chiang Mai nggak semudah di Bangkok. Biasanya, para bule
backpacker (yang biasanya
menetap cukup lama) menyewa sepeda motor. Tetapi, lokasi kedua
objek itu cukup jauh dan aksesnya pun cukup sulit dijangkau tanpa
guide, karena jarang ada orang Thailand yang bisa berbahas
Inggris. Karena itu, akhirnya saya dan 2 teman saya, membeli paket
tur untuk mengunjungi kedua tempat itu.
FYI,
harga paket tur setengah hari ke Doi Pui Mong Hill Tribe Village dan
Wat Phra That Doi Suthep ini 600 baht atau sekitar Rp 240 ribu
(dengan rate Rp 400 per baht). Kedua tempat ini, menurut saya, biasa
saja.
Perjalanan
dari kota menuju ke daerah Doi Pui memakan waktu sekitar 1,5 jam. Doi
Pui adalah daerah tertinggi di Provinsi Chiang Mai. Jalan menuju ke
sana berkelok dan menanjak. Teman-teman yang sering mudik lewat jalur
Pantura pasti tau daerah Alas Roban. Nah, jalur menuju Doi Pui
kira-kira seperti itulah.
Doi Pui
dikenal sebagai daerah tempat tinggal suku Mong. Kami mampir ke desa
mereka.
Doi
Pui Mong Hill Tribe Village merupakan desa wisata yang terkenal
dengan taman bunga dan air terjunnya. Memasuki taman bunga,
pengunjung akan melewati toko-toko yang menjual suvenir khas
Thailand. Kalau mau, pengunjung juga bisa menyewa pakaian adat suku
Mong untuk dipakai berfoto. Harga sewanya, 30 baht.
Ada banyak pedagang dan toko di sepanjang jalan masuk menuju desa wisata dan air terjun Doi Pui. |
Pakaian adat Suku Mong. |
Air terjun Doi Pui. |
Beberapa bunga cantik di Doi Pui. |
Menurut
saya, Doi Pui Mong Hill Tribe Village biasa saja. Yang paling asyik
dari tempat ini adalah udaranya yang sejuk dan tanaman-tanaman bunga
cantik yang ada di sana. Yang unik, ya bisa melihat atau menyewa
pakaian adat suku Mong. :)
Dari
Doi Pui Mong Hill Tribe Village, kami menuju Wat Phra That Doi
Suthep.
Patung besar di depan pintu masuk Doi Suthep. |
Wat Phra That Doi Suthep |
Doi Suthep merupakan situs suci bagi banyak penduduk Thailand. |
Wat
Phra That Doi Suthep atau sering disebut Doi Suthep saja, adalah
sebuah kuil Buddha paling besar di Provinsi Chiang Mai. Dari atas
kuil ini, kita bisa melihat pemandangan Chiang Mai.
Pemandangan Chiang Mai dari puncak Doi Suthep. |
Katanya,
stupa pertama di kuil ini dibangun pada tahun 1383. Sejak itu,
pembangunan terus dilakukan, hingga Doi Suthep menjadi megah seperti
sekarang ini.
Ada
2 cara untuk naik ke kuil ini. Cara pertama yang gratis, pengunjung
bisa mendaki 309 anak tangga menuju ke kuil. Atau cara kedua,
membayar 30 baht untuk naik dengan cable car. Kalau mau
naik-turun dengan cable car, pengunjung bisa membayar 50 baht.
Saya naik dengan cable car, dan turun melalui tangga.
Untuk
memasuki kuil, pengunjung harus melepas alas kakinya. Pengunjung juga
harus memakai pakaian yang sopan. Perempuan yang memakai rok mini
atau celana pendek harus meminjam kain/sarung untuk lebih dulu supaya
bisa masuk ke area kuil.
No comments:
Post a Comment