Wednesday, January 23, 2008

Mimpi Jaman 90an

Sejak tahun 90an awal, pembuatan jalan layang di kawasan Ciputat sudah jadi wacana, mimpi dan harapan warga yang suntuk dengan kemacetan di sana. Akhir 2007 kemarin, akhirnya mimpi itu terwujud sedikit demi sedikit. Pembangunan jalan layang dijalankan, dan bentuk penyangganya sudah kelihatan.

Sejak tahun 90an awal, umat Katolik di Paroki Rasul Barnabas, Pamulang, sudah mulai mengumpulkan dana untuk membangun Gereja mereka, sebagai tempat ibadah yang layak. Sebelum wujud Gereja yang sebenarnya muncul, setiap Minggu pagi, misa digelar sebanyak tiga kali di sebuah sekolah--di aula besar, dan kelas-kelas. Misa Minggu sore diadakan satu kali di sebuah panti rehabilitasi anak cacat.

Saya lupa kapan tepatnya, tapi dulu, misa juga diadakan setiap Sabtu sore. Sayangnya, sejak warga di sekitar kompleks sekolah protes lantaran akses keluar masuk mereka ke jalan besar terhambat oleh kendaraan yang keluar-masuk sekolah tersebut, misa Sabtu sore akhirnya ditiadakan.

Sekarang tahun 2008 sudah berjalan hampir sebulan. Alih-alih makin memadat, kepulan mimpi tentang Gereja itu malah kian menipis. Tanah bakal Gereja sudah didapat, namun ijin pembangunan Gereja tak kunjung tiba. Kenapa sih, susah banget membangun Gereja? Bukankah hak dan kesempatan untuk beribadah dijamin oleh negara?

Akhir tahun 2007 lalu, kejadian ngaco juga terjadi. Beberapa orang yang mbuh didaulat oleh siapa--ada yang bilang mereka warga sekitar lokasi bakal Gereja, ada juga yang bilang mereka penjahat provokator--melakukan aksi protes dengan memasang papan bertuliskan "Tolak Pembangunan Gereja" di lokasi. Kenapa sih, susah banget membangun Gereja? Bukankah setiap orang punya hak untuk beribadah sesuai dengan agamanya masing-masing?

Haji Ismet dan Bang Rano, selamat ya, kalian terpilih jadi bupati dan wakil bupati Tangerang. Saya sebagai warga Ciputat, bagian dari Tangerang, nggak menuntut banyak dari kalian. Saya cuma mau jalan layang jadi hal nyata, pasar dan terminal Ciputat ditertibkan, dan perijinan membangun tempat ibadah dipermudah.

No comments: