Seorang kawan kerap menulis singkatan “AMDG” di
status media sosialnya. Saya jadi penasaran.
Setelah penelusuran singkat di internet, saya pun tahu apa itu AMDG. AMDG adalah singkatan dari Ad Maiorem Dei Gloriam, istilah Latin yang dalam bahasa Inggris berarti “for the greater glory of God”. Istilah itu digunakan sebagai motto dari Serikat Jesuit yang didirikan oleh St. Ignatius Loyola.
Kalimat itu menarik perhatian
saya. Motto “for the greater glory of God” ini bukan hanya
pas sebagai pegangan orang-orang yang menjalankan tugas misionaris.
Semangat AMDG ini menurut saya bagus untuk diterapkan dalam kehidupan
kita sehari-hari.
Eh, posting kali ini agak serius
ya. :-)
Ini lamunan saya di suatu sore, dalam
perjalanan macet menuju ke rumah. Dalam sehari, kita punya waktu 24
jam. Dalam seminggu, kita bekerja 5 hari. Kalau kebanyakan pekerja di
Jakarta tinggal di daerah pinggiran kota—Bogor, Depok, Tangerang,
Bekasi—rata-rata waktu yang mereka habiskan dalam perjalanan
pulang-pergi bisa sekitar 4-5 jam.
Di kantor, mereka bekerja 8-10 jam per
hari. Jam kerjanya bahkan bisa lebih panjang sewaktu deadline atau
ketika harus lembur. Biasanya, orang-orang yang perjalanannya singkat
justru punya jam kerja lebih panjang.
Untuk perjalanan dan bekerja saja,
waktu 24 jam sudah berkurang 12-15 jam. Sisanya tinggal 9-12 jam.
Bagaimana para pekerja di Jakarta bisa hidup seimbang? Berapa lama
waktu yang bisa mereka sisihkan untuk keluarganya, untuk pribadi,
untuk beristirahat, dan untuk... Tuhan.
Sabtu dan Minggu, kita memang libur.
Tapi terkadang libur dua hari itu terasa kurang untuk bikin badan
jadi fresh lagi. Nggak jarang, orang-orang yang bukan pekerja
biasa—biasanya para pekerja kreatif—harus tetap bekerja Sabtu dan
Minggu. Nah loh!
Saya jadi sadar betul bahwa memang
benar kalau kita seharusnya bekerja sesuai dengan passion yang
kita miliki, memiliki misi, dan hasilnya bisa bermanfaat bagi banyak
orang.
Kalau kita punya passion, kita
akan menjalani pekerjaan dengan hati senang. Badan boleh lelah, tapi
semangat tetap tinggi. Betul?
Kalau kita punya misi, kita tahu apa
yang ingin kita capai. Ada target yang kita kejar. Kita punya standar
dan tolok ukur keberhasilan. Betul?
Kalau hasil pekerjaan kita bermanfaat
bagi orang lain, syukur-syukur bermanfaat bagi orang banyak, kita
akan bahagia. Bekerja juga sekaligus menjadi ibadah buat kita, and
for the greater glory of God.
Saya termasuk orang yang percaya bahwa
setiap manusia di dunia ini diciptakan Tuhan untuk suatu tujuan. Dan,
sejatinya segala hal yang kita kerjakan harus demi kemuliaan
nama-Nya. Betul?
4 comments:
tulisan yg inspiring dan mengena.. mengetuk diri untuk mengingat apa tujuanku beraktivitas :-*
tulisan yg mengena. membuatku berpikir tentang makna hidup :-*
kurang nih... :(
abis ngebaca kok jd gantung ya? tumben...
mbak, ijin share
like this pokoknya
Post a Comment