Tuesday, June 24, 2008

From Stress to Success

Stress. Wah, pasti banyak orang yang kenal baik sama penyakit yang satu ini. Saking banyaknya, kata ini sering terlontar kala orang lagi pusing. Contohnya dalam percakapan seperti ini.

A: Tampanglo kusut amat, sih. Kenapa lo?
B: Stress nih gue. Kerjaan gue banyak amat, ya.

Atau seperti ini.

C: Besok hang out yuk!
D: Nggak bisa.
C: Loh, kenapa?
D: Gue lagi nggak enak badan nih.
C: Tuh kan! Lo kebanyakan kerja sih. Stress, terus sakit deh!

Oh my God. Stress ada di mana-mana. Memang, jadi orang berusia over 20 nyebelin banget, yaaa...

Stress itu terjadi karena apa, ya? Bisa karena beban kerja berlebih, kelelahan, kurang tidur, atau karena lingkungan kerja yang nggak bersahabat. Yang terakhir ini bisa jadi karena lingkungannya nggak oke, teman-temannya nggak asyik, boss kejam, atau karena pekerjaannya yang memang nggak sesuai dengan keahlian kita. Intinya, stress bisa terjadi karena pengaruh lingkungan dan dalam diri sendiri.

Sayang saya nggak ikutan forum diskusi minggu lalu. Topiknya seru, tentang stress. Tapi saya dikirimi ringkasan materi dari forum tersebut, sih. Kata Bpk. Frans Budi, pakar yang jadi narasumber dalam acara diskusi itu, stress adalah hasil persepsi kita terhadap suatu kondisi tertentu.

Bagaimana cara menghentikannya? Pertama, buang pikiran beracun. Pikiran beracun itu seperti pesimis, mencari kambing hitam, dan pengin segalanya sempura alias perfeksionis. Kedua, belajar mengubah mindset dengan melihat persoalan lain. Jadi, kalau ditegur boss lantaran dia nggak puas dengan hasil kerja kita, jangan buru-buru kesal, mungkin ya? Anggap aja kita lagi ditantang secara intelek. Hahaha, harusnya ini berhasil pada orang yang demen tantangan.

Bpk. Frans Budi memberi tips untuk mengatasi stress. Ajukan tujuh pertanyaan ini pada diri kita sendiri, tiap kali lagi merasa down atau stress. Apa yang saya rasakan? Apa yang membuat itu bisa terjadi? Apa tujuan yang ingin saya capai? Bagaimana cara mencapai tujuan itu? Kapan target pencapaiannya? Kapan harus mulai proses mencapai tujuan? Setelah target tercapai, bagaimana perasaan saya?

Katanya, pengelolaan stres yang baik bisa memelihara kesehatan jiwa, salah satu faktor penting untuk meraih sukses atau tujuan hidup kita.

Wah, pasti susah banget nih mengelola stress, lalu mengubahnya jadi sukses. Apalagi buat saya yang tertekan setiap hari. Lah wong saya masih naik angkutan umum. Tertekan kanan dan kiri, apalagi kalau duduk di samping orang yang bodinya lebar. Hahaha...

Gambar diambil dari mylifedirection.com.

No comments: