Saturday, December 15, 2012

Bekerja dengan Senyum



Hai, siapa yang lagi merasa punya pekerjaan paling payah sedunia, merasa dirinya malang, dizolimi, atau diremehkan karena pekerjaan itu? Kalau ada, jangan merasa begitu lagi ya.

Pernah nggak kalian bayangkan pekerjaan para petugas cleaning service yang setiap hari harus berjaga di toilet, dan membersihkan bekas-bekas kotoran banyak orang? Bisa nggak kalian memposisikan diri kalian sebagai mereka?

Di suatu Jumat sore, saya main ke mal kesayangan saya di Pondok Indah. Namanya juga cewek, kalau ke mal untuk main, pasti waktunya nggak singkat dan pasti mampir ke toilet!

Menjelang akhir pekan, mal selalu ramai pengunjung. Begitu juga toiletnya. Saya antre di depan salah satu pintu toilet. Nggak lama, seorang ibu keluar. Seperti biasa, saya intip sebentar toiletnya untuk melihat bersih atau nggak. Ternyata belepotan, ih. Saya jadi ragu untuk masuk. 

Mbak petugas cleaning service yang bertugas rupanya memperhatikan. Dengan gesit dia masuk ke toilet, mengepel lantainya, lalu mengambil tisu dan membersihkan toilet seat langsung dengan tangannya. Bisa nggak kalian bayangkan, betapa kotornya toilet seat itu?

Saya memperhatikan. Nggak tega. Tetapi itu memang pekerjaan dia.

Terima kasih ya, Mbak,” kata saya setelah dia selesai. Dia membalasnya dengan senyum.

Hei! Dia masih bisa tersenyum setelah mengerjakan pekerjaan itu. Hebat. Dia berurusan dengan kotoran yang dibuat oleh orang-orang asing setiap hari, dan entah berapa upah yang dia peroleh tiap bulannya. Terkadang memang ada pengunjung toilet yang berbaik hati membagikan sedikit rejekinya untuk mereka. Tetapi, nilainya seberapa sih?

Kita itu memang harus berterima kasih kepada orang-orang yang mau melakukan dirty jobs, ya. Meskipun pekerjaan itu kotor, tetapi yang penting halal. Saya salut, terutama karena mereka masih bisa bekerja dengan senyum.

Gambar diambil dari sini.

No comments: