Tampilan Windows 8 |
Iklan Windows 8 yang belakangan ini rajin sliweran di televisi menarik perhatian saya. Bikin penasaran. Alasan utamanya ada dua. Pertama, saya suka soundtrack iklannya, lagu Everything at Once yang dilantunkan oleh penyanyi bersuara unik, Lenka. Dan kedua, produk yang diiklankan. Windows 8, sistem operasi yang mendukung fitur layar sentuh. Saya langsung membayangkan laptop dengan layar sentuh. Seperti tablet? Hm...
Kebetulan,
saya memang berniat untuk membeli laptop baru untuk modal kerja saya.
MacBook yang saya gunakan sekarang ini adalah properti kantor, dan
barangnya sudah cukup lawas—keluaran tahun 2008. Prosesornya masih
Intel Core 2 Duo, dan kinerjanya sekarang ini semakin terasa lemot.
Pengin beli MacBook baru, sebetulnya. Tetapi kondisi saat ini,
mengharuskan saya—sebagai konsumen—untuk berpikir cerdas dan
ekonomis. Bagaimana saya harus mendapatkan produk yang ciamik, dengan
bujet yang sesuai dengan kocek yang rela saya keluarkan?
Ingat
ya, mementingkan bujet bukan berarti kita harus mengesampingkan teknologi
dan style.
:)
Oke.
Akhirnya, saya putuskan untuk menggunakan Windows lagi. Sekalian,
saya pengin menjajal Windows 8. Sebelumnya, saya sempat berkonsultasi
dengan beberapa teman yang aktif di media IT, tentang laptop apa yang sebaiknya
saya gunakan. Mereka menganjurkan saya memakai UltraBook. Dan,
singkat cerita...
Perkenalkan,
ini mainan baru saya. VivoBook S200, UltraBook terbaru besutan Asus
yang cantik dan berbodi irit.
Cakep,
kan? Tampilannya nggak kalah dengan MacBook Air. Eits,
Apple fanboy jangan protes ya. Saya juga pengguna dan pecinta produk
Apple, kok. Jujur saja ya, menurut saya, tampilan dan spesifikasi VivoBook nggak
kalah. Sistem operasinya saja yang beda. Tetapi kalau nggak
kenal kan nggak akan sayang. Saya sudah menjajal Windows 8 nih.
Pertama kali mencoba, sempat norak dan kagok. Hahaha. Ya maklum, saya kan belum terbiasa dengan layar sentuh dan antarmuka Windows 8
yang berbeda dari versi-versi Windows sebelumnya. Syukurlah,
adaptasinya nggak sulit dan nggak butuh waktu lama.
Menggunakan
VivoBook ini, rasanya seperti bermain tablet yang berbentuk seperti
laptop saja. Malah lebih seru karena ada dua opsi untuk mengetik:
menggunakan keyboard atau lewat layar sentuh. Yah, kalau saya
menyebut VivoBook ini sebagai komputer hybrid,
hasil perkawinan tablet
dengan laptop.
Sedikit
info teknis saja. Asus VivoBook S200 dilengkapi display
layar sentuh intuitif berukuran 11.6 inchi. Dibanderol harga 609
dollar AS atau di bawah Rp6 juta, VivoBook S200 sudah dilengkapi
prosesor Intel Core i3 yang kinerjanya kencang, hard
disk sebesar 500GB, memori
DDR3 4GB, sistem operasi Windows 8 yang cantik, dan layar sentuh yang
intuitif. Buat saya, spesifikasi itu sudah cukup sekali untuk
menunjang kegiatan kerja dan memenuhi kebutuhan hiburan saya. FYI,
saya sempat cek ke distributornya, katanya ada juga seri yang pakai
prosesor Intel Celeron. Harganya 489 dollar AS.
Sudah
dulu, ya. Pamit dulu. Saya mau bekerja dulu dengan si hybrid. Oiya, selamat tahun baru ya, teman-teman. Semoga 2013 menjadi tahun berkat bagi kita semua. :)
6 comments:
Wah, jadi pingin punyaaaa!!!
Beliiii! :)
dear langit jingga, aq jg Apple lover dan br 2 minggu jg pemakai asus vivobook s200. mo nanxa nih,apa harddisk ktka ntbook on bunyi "cetek" yg berulang2? (mski terdengar pelan)krn punyaku bunyi dmikian.
jawaban jg bs dishare ke johar.izza@gmail.com
trims infoxa
Halo Mas Jauhar. Sewaktu menyalakan VivoBook S200 saya, nggak ada suara "cetek-cetek" berulang. Suaranya normal tuh, mas.
Hi semuanya, salam kenal
Boleh minta info donk, asus s200 untuk baterainya tahan berapa lama ya. Ada rencana mau beli juga .
Thanks untuk infonya.
Dari pengalaman saya, baterai Asus S200 bisa tahan sekitar 2,5 jam untuk banyak pemakaian multimedia spt internet, game, streaming youtube. Untuk pemakaian biasa, seperti ngetik2 aja sih, bisa tahan sekitar 4 jam.
Post a Comment