Thursday, February 14, 2013

Tentang Hari Kasih Sayang

Gambar: designsponge.com

Valentine's Day, Hari Valentine, atau Hari Kasih Sayang diperingati setiap tanggal 14 Februari. Budayanya sendiri berawal dari negeri bule. Singkat cerita, budaya itu lantas populer di Indonesia.

Sejarah soal Hari Valentine ternyata sangat menarik. Saya membacanya sekilas di Wikipedia. Perayaan ini dilakukan untuk mengenang seorang martir bernama Santo Valentinus atau St. Valentine.

St. Valentine adalah seorang imam yang hidup di masa Kekaisaran Romawi kuno. Sebagai imam, dia bertugas memberikan pelayanan kepada umatnya, termasuk memberikan sakramen pernikahan. Pada masa itu, para tentara dilarang untuk menikah. Tetapi St. Valentine menikahkan para tentara secara rahasia. Karena itu, akhirnya dia dipenjara dan dianiaya hingga mati.

Di Indonesia, banyak pro dan kontra soal merayakan hari kasih sayang ini. Itu kan budaya luar. Ngapain kita ikuti? Banyak juga yang bilang, kasih sayang kan seharusnya ditunjukkan setiap hari, nggak cuma di Hari Valentine. Nah, saya setuju dengan pendapat yang terakhir.

Tetapi, saya pribadi nggak mempersoalkan budaya barat yang lantas ngetren di negeri ini. Selama budaya itu mengajarkan kebaikan, kenapa kita harus menutup diri terhadapnya?

Kasih sayang memang seharusnya ditunjukkan setiap hari melalui perbuatan kita—bukan hanya di Hari Valentine. Ini sama seperti kita menunjukkan rasa hormat kepada Ibu kita, yang seharusnya dilakukan setiap hari—bukan hanya di Hari Ibu, pada tanggal 22 Desember.

Saya lebih melihat, hari-hari khusus itu dibuat sebagai simbol atau perayaan, untuk mengingatkan kita yang terkadang terlalu sibuk hingga lupa dengan mereka yang kita sayang dan yang menyayangi kita. 

Dan, memberikan hadiah berupa bunga atau cokelat kepada orang-orang yang kita sayang hanyalah suatu bentuk penegasan rasa sayang kita kepada mereka. :-)

2 comments:

Unknown said...

setuju...

Jarianto said...

Setuju dengan penulis :D