Saturday, October 17, 2009

X Diary


"We decided to stay friends."

Why did they break up?
What was their reason for wanting to stay friends?
Could it really be an impaired friendship?
Are they alright now?
What if one of them meets someone new?
Could they easily drop their habits from when they were lovers?
Maybe, in fact, they went back into 'lover mode' furtively and steathily?
(Toma, X Diary)

Waktu mampir ke toko buku Kinokuniya di KLCC Suria, Selasa (6/10) lalu, saya nemu buku komik imut ini. Judulnya X Diary. What's so special about this book? Alur ceritanya nggak biasa. Gambarnya sederhana, simpel tapi bagus. Ceritanya disajikan dalam bentuk komik strip full color. Setiap strip menggambarkan adegan singkat, tapi runut dengan ceritanya.

Saya cek, ternyata komik ini adalah komik Korea. saya belum pernah membaca komik Korea sebelumnya. Penasaran dengan gaya komikus Korea, saya beli buku ini meskipun harganya agak mahal, RM61.35 atau sekitar Rp180.000. Buku yang saya beli ini tinggal satu-satunya di toko buku itu. Mereka nggak punya stok X Diary yang masih kinclong. Jadi, biarpun kavernya agak lecek dan ada halamannya yang terlipat, saya mantap untuk membeli komik ini.

Dua tokoh utama dalam X Diary adalah Mingo dan Jerry. Mingo adalah perempuan temperamental berusia 26 tahun yang berprofesi sebagai kartunis. Jerry adalah mantan pacar Mingo, bassist di sebuah rock band. Beda dengan Mingo, Jerry kalem dan easygoing. Meski sudah putus, mereka tetap bersahabat. Sebenarnya, mereka masih punya feeling satu sama lain, tapi gengsi untuk mengakuinya.

Kisah pertemanan dua orang ini menampilkan beberapa karakter lain. Ada Sam, adik perempuan Mingo. Sam adalah musisi yang setia di jalur punk. Dulu dia satu band dengan Jerry, sebelum akhirnya Jerry pindah ke jalur musik rock. Sam belum pernah pacaran. Banyak orang bilang, dia picky. Nggak ada yang tahu bahwa satu-satunya pria yang pernah ditaksir oleh Sam adalah Jerry, mantan pacar kakaknya sendiri.

Karakter lain adalah Jinjin, anak buah Mingo. Karakter Jinjin ini lumayan antik. Dia naif dan percaya kalau cinta sejati bisa digapai dengan usaha superkeras. Di buku ini, Jinjin bakal bertemu dan pergi kencan dengan rekan satu band Jerry yang cantik.

Bagaimana ending kisah cinta Jerry dan Mingo? Well, pada akhirnya mereka pun nggak nyambung. Tapi, suguhan cerita dan gambar-gambar yang dibuat oleh Toma, si komikus, tetap menghibur hati. Banyak juga adegan yang bikin ketawa. Kalau kesulitan mencari buku ini, teman-teman bisa mampir ke www.netcomics.com untuk membaca versi onlinenya.

Gambar diambil dari sini.

2 comments:

ketut epi said...

waahh... jadi ke KL rupanya. Apalagi nih ceritanya selain beli komik? :)

Ngomong2 soal komik Jeng, aku pernah ditanya temen: kenapa gak beli komik waktu ke Shanghai? kayknya lucu ya klo beli komik karya penulis setempat. Bila perlu cari yg pake bahasa/tulisan setempat, ngerti nggaknya, urusan belakangan :D

Restituta Arjanti said...

hihi, iya pi. selain beli komik, aku beli timbangan badan (lol)

emang menarik sih ngoleksi komik dr bbg negara. kalo aku suka bandingin model gambar & ceritanya. tp aku blm pernah & blm rela beli komik yg bahasanya aku gak ngerti sih. paling cari yg versi inggrisnya.

pinginnya punya perpus komik. sayang komik impor di sini harganya mahal dan ragamnya jg dikit :'<