Sunday, December 15, 2013

Di Chiang Mai, Ke Mana Saja?

Suasana jalan di Chiang Mai.


Chiang Mai, menurut saya, cukup menarik. Tenang, terletak di dataran tinggi di utara Thailand. Seharusnya, cuaca di sana sejuk atau dingin sekali. Tetapi, entah saya lagi apes atau justru beruntung, ketika saya di sana, cuacanya malah panas mencorong. Padahal, salah satu niat saya ke sana untuk ngademin hati dan kepala. :))

Tumben nih, biasanya cuaca di Chiang Mai hari gini sangat dingin,” kata pemilik guest house tempat kami menginap, dalam bahasa Inggris.

Berhubung niat utama kami menyaksikan Loi Krathong kandas, kami hanya sedikit berkeliling di sekitar kota. Di hari pertama, kami mengunjungi Doi Pui Mong Hill Tribe Village dan Wat Phra That Doi Suthep.

Transportasi di Chiang Mai nggak semudah di Bangkok. Biasanya, para bule backpacker (yang biasanya menetap cukup lama) menyewa sepeda motor. Tetapi, lokasi kedua objek itu cukup jauh dan aksesnya pun cukup sulit dijangkau tanpa guide, karena jarang ada orang Thailand yang bisa berbahas Inggris. Karena itu, akhirnya saya dan 2 teman saya, membeli paket tur untuk mengunjungi kedua tempat itu.

FYI, harga paket tur setengah hari ke Doi Pui Mong Hill Tribe Village dan Wat Phra That Doi Suthep ini 600 baht atau sekitar Rp 240 ribu (dengan rate Rp 400 per baht). Kedua tempat ini, menurut saya, biasa saja.

Perjalanan dari kota menuju ke daerah Doi Pui memakan waktu sekitar 1,5 jam. Doi Pui adalah daerah tertinggi di Provinsi Chiang Mai. Jalan menuju ke sana berkelok dan menanjak. Teman-teman yang sering mudik lewat jalur Pantura pasti tau daerah Alas Roban. Nah, jalur menuju Doi Pui kira-kira seperti itulah.

Doi Pui dikenal sebagai daerah tempat tinggal suku Mong. Kami mampir ke desa mereka.

Doi Pui Mong Hill Tribe Village merupakan desa wisata yang terkenal dengan taman bunga dan air terjunnya. Memasuki taman bunga, pengunjung akan melewati toko-toko yang menjual suvenir khas Thailand. Kalau mau, pengunjung juga bisa menyewa pakaian adat suku Mong untuk dipakai berfoto. Harga sewanya, 30 baht.

Ada banyak pedagang dan toko di sepanjang jalan masuk menuju desa wisata dan air terjun Doi Pui.

Pakaian adat Suku Mong.

Air terjun Doi Pui.



Beberapa bunga cantik di Doi Pui.

Menurut saya, Doi Pui Mong Hill Tribe Village biasa saja. Yang paling asyik dari tempat ini adalah udaranya yang sejuk dan tanaman-tanaman bunga cantik yang ada di sana. Yang unik, ya bisa melihat atau menyewa pakaian adat suku Mong. :)

Dari Doi Pui Mong Hill Tribe Village, kami menuju Wat Phra That Doi Suthep.

Patung besar di depan pintu masuk Doi Suthep.

Wat Phra That Doi Suthep

 Doi Suthep merupakan situs suci bagi banyak penduduk Thailand.

Wat Phra That Doi Suthep atau sering disebut Doi Suthep saja, adalah sebuah kuil Buddha paling besar di Provinsi Chiang Mai. Dari atas kuil ini, kita bisa melihat pemandangan Chiang Mai.

Pemandangan Chiang Mai dari puncak Doi Suthep.
Katanya, stupa pertama di kuil ini dibangun pada tahun 1383. Sejak itu, pembangunan terus dilakukan, hingga Doi Suthep menjadi megah seperti sekarang ini.

Ada 2 cara untuk naik ke kuil ini. Cara pertama yang gratis, pengunjung bisa mendaki 309 anak tangga menuju ke kuil. Atau cara kedua, membayar 30 baht untuk naik dengan cable car. Kalau mau naik-turun dengan cable car, pengunjung bisa membayar 50 baht. Saya naik dengan cable car, dan turun melalui tangga.

Untuk memasuki kuil, pengunjung harus melepas alas kakinya. Pengunjung juga harus memakai pakaian yang sopan. Perempuan yang memakai rok mini atau celana pendek harus meminjam kain/sarung untuk lebih dulu supaya bisa masuk ke area kuil.


Banyak orang datang ke kuil ini untuk berdoa.

No comments: